🌟 Cerpen 10 Lembar Tentang Keluarga
EsaiLembar Proses Kreatifku di Balik Cerpen "Keluarga Kudus" Cuma itu saja ceritanya tentang keluarga kudus dari Yonetha. Tak lebih dan tak kurang! Sedangkan unsur/ bahan materi ketiga (yang terakhir) dari Yonetha hanyalah cerita tentang seorang Oom di kampung yang selalu melunasi uang derma dan sumbangan wajib gereja namun ia suka
Dulu sebelum peristiwa itu terjadi, aku selalu merasa semua orang merasa iri dengan kehidupanku yang mendekati sempurna. Semua orang juga tahu, betapa menariknya aku. Aku pandai melukis, keluargaku cukup berada, dan aku punya banyak teman. Semuanya tampak sempurna bagiku.
CerpenKarangan: M Iqbal Facebook: Boys_xfull[-at-] Asa Aku terlahir dari keluarga yang sangat sederhana dan tak mempunyai banyak materi, sedari kecil orang tuaku selalu mengajarkan kepadaku apa arti bersyukur, dan dari situlah aku selalu berusaha menghargai apa yang telah aku miliki dan aku selalu mencoba selalu mengucap syukur meskipun terkadang aku sulit untuk mengatakannya.
ContohCerpen 10 lembar. Why Wybelll Januari 09, 2021. Setitik Kenangan Oleh ; Wybelll "de dateng yah,nanti malem" "gimana nanti, kak" "jangan gimana nanti terus pokoknya dateng jangan sampe gak" "gimana nanti kak, aku takut gak ada yang nganteriin" "kakak jemput" "terserah". Dia adalah kakak kelas yang paling keras kepala yang pernah aku kenal,
ContohCerpen Pendek. Contoh cerpen pendek tentu sudah sering Anda temui. Dalam sastra, cerpen tak mesti ditulis lebih dari 1 lembar. Meskipun ada aturan terkait jumlah maksimum kata, cerpen tak memuat jumlah minimum. Penulis bisa merangkai kata menjadi cerpen selama tema dan alur yang disampaikan jelas.
CerpenRemaja - Cowok Itu Abil. Malam yang cerah dengan bintang yang bersinar terang membawa ketenangan dan keyakinan pada malam ini. Malam ini akan terasa lain dari malam biasanya, yang biasanya cuma di rumah dan dihabiskan waktu bareng keluarga. Tapi untuk kali ini malam biasa itu tidak ada lagi semua akan berubah menjadi lebih berwarna.
Semuaorang mulai berlindung ke gubuknya untuk berkumpul dengan sanak keluarga. Keluarga (cerpen 10 lembar) keluarga (cerpen 10 lembar) posted by : Cerpen Pendek 1 Lembar Sketsa from belajarbahasa.github.io
Cerpencinta sedih, cerpen rohani lolos moderasi pada: Aku selalu bermimpi menjadi seorang malaikat yang sangat cantik dan menawan, datang dan selalu melukis. Pakej Nuri Kuning Yang Dilukis Tangan Yang Indah 1477 likes 2 talking about this. Cerpen sedih bikin nangis tentang keluarga. Seperti kapal berlayar, di tengah cuaca bermacam. Sampai menutup mata cerpen karangan:
Tema"Keluarga". Dalam artian keluarga sebenarnya yang mengisahkan tentang tokoh utama dengan keluarganya, seperti ayah, ibu, kakak, adik, nenek, kakek, dsb. Boleh fiksi boleh juga kisah nyata. Genre: Bebas; Orisinil dan tidak sedang diikutkan lomba serupa. Panjang naskah maksimal 1000 kata (hanya naskah cerpen, tidak termasuk biodata).
CerpenKeluarga Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Keluarga terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 3358 cerita pendek untuk kategori ini. Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
KELUARGA Malam itu, seorang gadis kecil terus memandangi langit gelap melalui jendela berjeruji, bertirai polos yang sengaja ia buka. Angin malam yang begitu dingin membelai, membuat merah sipu kedua pipinya. Dia tak bisa tidur sedari sejam yang lalu. Tapi sebab itu bukan karena angin malam yang dingin.
KSrg2T. Saya membutuhkan seorang penulis yang bisa membuat cerpen tentang drama keluarga dengan plot twist yang cerita terdiri dari Satu orang anak laki-laki usia 10 tahun - tokoh pengusaha sekaligus dokter, usia 35 ibu rumah tangga, 32 kakak perempuan dan satu kakak bisa sangat sederhana, sangat receh dan sangat simpel, namun tetap harus menarik. Cerita bisa tentang kehidupan sehari yang bisa diterjemahkan menjadi sebuah cerpen maksimal 2 halaman A4 diketik dengan huruf candara 10, 5 ft. Note Sertakan portofolio menulis cerpen yang pernah dilakukan sebelumnya.
kata didalam penantian oleh raafaila28 Matahari mulai tenggelam,awan kelabu mulai menutupi sebagian cahaya matahari keindahan matahari yang akan tenggelam sirna terganti dengan butir-butir air yang mulai berjatuhan mengenai genting rumah orang-orang yang berlalu lalang mulai mencari tempat berteduh terlihat guratan kekesalan karena hujan datang tak ayal penggendara motor pun ikut berteduh karena takut pakaian yang mereka pakai basah tak ada rasa syukur yang terpancar yang ada hanya guratan rasa kesal karena hujan menghentikan perjalan pulang mereka berbeda dengan pengendara mobil hujan bukanlah halangan karena mereka masih bisa menerobos hujan tanpa memperhatikan jalanan yang banyak tergenang air hujan mereka melewat dengan cepat dan tanpa sadar bahwa air yang tergenang dijalanan mengenai si pejalan kaki sumpah serapah diucapkan untuk mengutuk sipengendara,para pedagang yang membereskan dagangannya karena hujan yang mengguyur sendari tadi membuat dagangan mereka sepi. Berbeda dengan keadaan toko buku yang sejak siang tadi sangat ramai jika dilihat dari luar tak heran toko buku ini ramai karena ditoko buku ini juga dilengkapi dengan cafe yang membuat nyaman pengunjung terlihat dari sebrang jalan seorang gadis yang sedang membaca buku dia duduk dekat jendela tampak dari raut wajahnya dia sangat serius membaca dan tidak memperhatikan sekitarnya sampai dia tidak menyadari seseorang menepuk bahunya. “serius banget yas” “seru novelnya jadi gua kebawa-bawa,oh iya tumben kamu udah ada disini" “cafe rame jadi gua dateng awal” “memang bos kelvin terbaik" “pasti dong kalo bosnya telat nanti dicontoh pegawainya lagi yaudah gua mau lanjut kerja nanti kalo gua udah selesai gua kesini lagi” “selamat bekerja pak bos” “gak perlu kaya gitu juga gua malu diliatiin orang-orang” “yah.....biar mereka tau kalo yang punya cafe ini.....” “ganteng kan makasih akhirnya kamu jujur juga” “siapa yang ngomong, yaudah sana kamu kerja aku mau lanjut baca” Setelah temannya pergi gadis itu kembali melanjutkan bacaan yang sempat terganggu dengan kedatangan temannya, nama gadis itu yasmin semua pegawai cafe mengenal dirinya karena yasmin hampir setiap hari berkunjung ke cafe ini bisa dibilang dia pelanggan setia dilihat dari penampilannya yasmin terkesan cuek dengan celana jeans dan baju abu-abu dan rambutnya diikat seadanya menambah aura ketomboyan yasmin walau pun sebenarnya yasmin bukanlah anak yang tomboy karena dia juga sering berpenampilan feminim seperti perempuan yang lain. Hari ini yasmin berencana akan menyelesaikan bacaan bukunya maka dari itu dia pergi ke cafe ini jika dirumah dia takan bisa menyelesaikan bacaannya karena dilarang oleh mamahnya maka dari itu dia lebih suka membaca di cafe kesukaannya dan untung saja dia pun mengenal pemilik cafe sehingga tidak akan ada yang mengusirnya karena terlalu lama membaca, suasana cafe sangat berbeda dengan suasana rumahnya yang terlampau sepi papah dan mamahnya sibuk bekerja papah lebih sering ditugaskan diluar dari pada di dalam negri membuat yasmin tidak memiliki kesempatan bertegur sapa setiap harinya sedangkan mamah sibuk dengan segala urusannya walau mamah sering berada dirumah itu pun hanya memastikan yasmin pergi kesekolah dan les secara teratur tanpa melakukan hal yang dilarang. mamah selalu membatasi ruang gerak yasmin seperti bergaul dan lainnya dulu yasmin sangat menurut apa yang dikatakan oleh mamahnya tapi sekarang dia lebih banyak memberontak dari pada menurutinya seperti sekarang yasmin suka mampir ke cafe dan belajar ilmu bela diri yang dilarang oleh mamahnya. “kamu udah mau pulang yas? “iyah vin udah mau malem takut ketauan mamah ” “gua anter ajah yas” “gak usah gua kan bawa mobil” “nanti pegawai gua yang nganterin kerumah luh” “nambah ketauan doang sama mamah gua yaudah gua balik duluan vin” “ya......hati-hati yas....” kelvin mengantar yasmin sampai ke parkiran sebenarnya yasmin adalah alasan kelvin untuk pergi ke cafe miliknya jika dulu ketika ayahnya menyuruh dirinya mengurus cafe dia menolaknya karena itu sedikit sulit dan tak seimbang dengan pendidikannya tapi ayahnya memaksa karena dulu ayahnya memulai semua usaha dari cafe yang dimilikinya sekarang jika dijual banyak kenangan yang tak bisa dijelaskan maka akhirnya kelvin menuruti dengan sedikit terpaksa tapi hari itu tanpa sengaja dia datang kecafe untuk memeriksa apa semua lancar dan tak ada masalah dia melihat seorang gadis yang duduk dekat jendela sedang membaca buku dari situ semuanya dimulai kelvin lebih sering berkunjung ke cafe dan toko buku bahkan kelvin juga sering membantu pegawainya membuat kemajuan cafe miliknya semakin pesat membuat kedua orang tuanya bangga setiap pulang kuliah kelvin selalu berkunjung ke cafe dan dia juga ingin mengetahui nama gadis tersebut sampai akhirnya dia memberanikan diri berkenalan dengan gadis yang selama ini menghiasi mimpinya. “yasmin Nailuffar” gadis itu mengucapkan namanya sambil tersenyum ramah sebagai seorang pria kelvin ingin sekali mengatakan isi hatinya tapi dia berpikir itu terlalu awal untuk menyatakannya dari perkenalan itu kelvin selalu mencari cara agar bisa berteman terlebih dahulu dengannya sampai sekarang kelvin merahasiakan perasaannya kepada yasmin karena dia takut yasmin akan menolak dirinya sehingga membuat hubungan mereka akan terpisah. “kamu abis dari mana?” suara mamah terdengar dari dapur sepertinya mamah mulai mengetahui bahwa yasmin sering pergi ke cafe,jika saja mamah sudah mengetahuinya maka yasmin tidak akan diperbolehkan pergi kemana pun sendiri karena melanggar peraturan yang dibuat mamah agar terhindar dari hukuman yasmin mencoba mendekati mamah yang sedang sibuk membuat kue. “tadi yasmin kerja kelompok dulu mah” "terus harus sampe malem” “diluar hujan mah jadi nunggu reda dulu” “kamukan bawa mobil jadi ngapain harus nunggu hujan” nada suara mamah mulai meninggi karena alasan yang diberikan yasmin belum cukup menyakini mamah “temen-temen aku yang lain gimana mah mereka kan gak bawa mobil” “coba deh mamah nanya sama kamu emang gak kepikiran sama temen kamu buat naik taksi, apa kalian sengaja?” “plissss......deh mah hari ini kita gak usah ribut dulu gara-gara hal sepele doang yasmin cape harus ngadepiin mamah kaya mana?” “mamah gak mau ribut sama kamu tapi mamah Cuma nanya kamu abis dari mana?” “oh....gitu, mamah mulai so care sama aku padahal dari dulu mamah gak pernah peduli sama aku,dari dulu mamah selalu larang apa pun yang aku mau mah” “jaga ucapaann...kamu yasmin" mamah menampar pipi yasmin cukup kuat tak ada tangisan hanya ada tatapan mata dan ucapan kebencian yang di keluarkannya “mulai besok yasmin mau bilang sama papah kalo mau tinggal disana” mamah hanya terdiam mendengar ucapan putri kecilnya dulu yang sudah berbeda air mata yang tak bisa dibendungnya lagi mengalir mamah terus memandang pintu kamarnya dan meminta maaf kepadanya agar dia menarik kembali ucapannya tadi. “yasmin......” mamah memanggil nama yasmin sambil menangis “bukan mamah ngelarang kamu atau pun gak peduli sama kamu tapi mamah takut kamu kaya mamah gini sekarang mamah mau jelasiin semuanya sama kamu,tolong buka pintunya” yasmin hanya mendengarkan omongan mamah dari balik pintu dan tak membukaan pintu untuk mamahnya “sebelumnya mamah minta maaf sama kamu karena mamah gak pernah cerita masalah ini sama kamu dari awal bahwa mamah sudah bercerai dengan papah kamu mamah tau mungkin sekarang kamu ngerasa terpukul mendengar semua yang mamah ceritain sekarang sama kamu tapi ini kenyataan dan mamah tau ini semua kesalahan mamah yang sudah menghianati papah kamu...” mamah hanya menangis tersungkur didepan pintu kamar yasmin semua yang rahasia yang dia simpan terbongkar hari ini,malam cukup kelam menemani bulan dan sepertinya hujan kembali turun dari dalam sebuah kamar terlihat gadis yang sedang murung menantikan tetes demi tetes hujan kesakitan yang tak pernah dia alami sebelumnya terjadi malam ini sesosok ibu yang selalu dia banggakan walaupun selalu melarang ternyata mempunyai rahasia yang kelam tak ada tempat untuk mengadu menceritakan semua yang telah terjadi sang ayah yang jauh dinegri sebrang sana “halo....pah..” “ada apa sayang??? Kamu kenapa??” tergurat rasa khawatir sang ayah mendengar sang anak menelpon tak ada nada keceriaan yang terpancar dari sang anak membuat ayah berpikir terjadi sesuatu yang membuat anaknya tak bisa membicarakannya “halo....sayang.....how about you?? Jangan diem ajah papah khawatir sama kamu??” “besok jemput yasmin dibandara” “bandara??? Kamu kenapa mendadak mau ke singapure?” “yasmin mau tinggal disana” sebelum sang ayah bertanya tanya lebih jauh yasmin mematikan handphonenya keputusannya sudah bulat dia akan tinggal bersama papah karena sekarang dia belum bisa memaafkan mamah dengan segera yasmin memasukkan semua pakainnya kedalam koper agar esok pagi dia bisa langsung berangkat. Pagi cukup indah udara cukup segar untuk dihirup hari minggu hari yang ditunggu olehnya terpancar senyum yang tak pernah dia pancarkan sebelumnya dilihat kembali olehnya jarum jam yang menunjukan pukul 0700 dengan segera dia pergi menuju ruang makan menemui sang ayah dan bunda sedang makan “pah,mah aku berangkat dulu yah” “masih pagi kamu mau kemana kan hari minggu” “biasa aku ada urusan sedikit pah” sambil tersenyum kelvin meninggalkan kedua orang tuanya yang masih tampak bingung dengan tingkah laku anaknya “mah anak kamu kesambet apa?” “yah mana mamah tau pah,dia kan sekarang udah dewasa masa mau mamah ikutin dia terus” “kalo dulu papah berubah rajin kaya gitu karena lagi suka sama perempuan” “kelvin juga mungkin nanti mamah tanyain sama karyawan “papah Cuma takut kelvin terbawa pergaulan yang gak bener mah,misalnya kelvin gak ada siapa yang lanjutiin perusahaan papah” “tenang ajah pah kita didik kelvin dengan baik dan mamah yakin kelvin gak bakal terbawa pergaulan yang gak bener,yaudah papah lanjutiin makan” kelvin adalah putra tunggal dari keluarga chu ayahnya adalah seorang pembisnis dan pemilik perusahan yang cukup terkenal di indonesia sedangkan sang ibu pemilik saham di tiongkok yang dia limpahkan kepada suami karena sang ibu hanya ingin mengurus putra semata wayangnya sendiri tanpa bantuan orang lain bila dilihat dari semua kekayaannya kelvin seharusnya seperti anak orang kaya lain yang sibuk menghabiskan uang atau pun pergi bersekolah keluar negri tetapi kelvin tak menginginkan seperti itu dari dulu dia didik dengan penuh perhatian dan tidak di izinkan menghambur-hamburkan uang bahkan dengan bijak sana ayah memberikan cafe kecil warisan keluarganya terlebih dahulu kepada kelvin untuk menguji letak kesabaran dan ketelatenan anaknya. Indahnya pagi telah hilang tak ada senyuman atau pun sapaan yasmin memastikan kembali barang-barang yang akan dibawa dirinya setelah semua selesai dia segera menelpon layanan taksi,suasana rumah sama seperti biasanya sepi mamah yang sedang mengoleskan selai menatap putri kecilnya yang akan pergi meninggalkannya sendiri. “sayang..kamu makan dulu yah” mamah mencoba menawarkan yasmin makan terlebih dahulu sebelum dia pergi tak ada ucapan dari sang putri hanya tatapan hampa yang tak berarti diberikan olehnya senyum keceriaan yang selalu diberikannya telah hilang tersirat kebenciaan “kalo kamu gak mau makan mamah anter ke bandara” “gak perlu” setelah yasmin mengucapkan kata tersebut supir taksi menelakson tak sabar maka yasmin segera pergi meninggalkan mamahnya. “mamah akan urus perpindahan kamu jadi disana kamu bisa sekolah” “terima kasih” ucapan singkat yasmin menjadi ucapan perpisahan mereka tak ada tangisan atau pun suatu pelukan seperti orang-orang lainnya mamah memandang kepergian yasmin dan tak terasa air matanya mengalir hatinya hancur atas pebuatan dirinya dia ditinggalkan oleh putri tunggalnya tak ada lagi senyuman yang selalu diberikan yasmin tak akan ada suara yang selalu mengingatkannya ketika sedang bekerja atau pun berbelanja hari ini semuanya telah hilang putri kecilnya memilih pergi dan tak memaafkan dirinya. Air matanya terjatuh dia tahu bahwa dirinya tak pernah bisa benar-benar membenci ibunya walau semua yang telah dilakukan ibunya cukup membuat hatinya sakit tapi dia adalah yasmin yang selalu memafkan seseorang atas perbuataannya dia tak bisa menjadi yasmin yang lain tapi semua kebimbangannya dan hampa membuat dirinya tak tenang yasmin membutuhkan ayahnya karena perpisahan itu kah ayahnya tak pernah menemui dirinya apakah ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga dia lupa dengan putrinya. “permisi....” “iyah..tunggu..” “tante...saya temennya yasmin, kelvin” “temennya yasmin..tante gak tahu ternyata yasmin punya temen laki-laki,kamu duduk dulu” “iyah tante..makasih,kalo boleh tau yasminnya ada?” “yasmin tadi pagi pergi ke bandara” “bandara????” “yasmin sekarang tinggal sama papahnya dan tadi pagi dia baru berangkat” “kalo gitu saya samperiin yasmin dulu tante” kelvin dengan segera berlari dan mengendarai mobilnya dia hanya memikirkan cara agar bisa sampai ke bandara dengan cepat untuk bertemu dengan yasmin,gadis yang selama ini dia sukai sedang terluka dan hampa entah kepada siapa dia akan bersandar dan bercerita tentang semua yang terjadi kepada keluarganya kevin hanya bisa berhayal andai saja saat itu dia mengutarakan perasaannya kepada yasmin agar hatinya tak selalu berdegup dengan kencang buyaran hanyalannya berhamburan ketika kendaraan di belakang mengelakson tak sabar suasana macet yang tak tepat entah apa yang harus dilakukannya. Hampir setengah jam kelvin terjebak macet dan tak terlihat sedikit pun jalan terlihat longgar agar dengan segera bisa melaju dengan kencang sampir akhirnya kelvin memparkirkan mobilnya dan setelah itu menaiki ojek agar bisa sampai ke bandara dengan cepat. “neng sudah sampai” “oh iyah pak,ini uangnya” “tunggu sebentar neng saya mau cari kembaliannya dulu” “gak perlu pak,buat bapak ajah” “alhamdulilah terima kasih neng” sebagai jawaban yasmin hanya tersenyum dan pergi menuju tempat jadwal keberangkatan,suasana bandara sedikit ramai tapi keramaian tersebut tak mempengaruhi pikirannya yang kosong “sorry bisa geser dikit” yasmin mengeser tubuhnya tanpa berbicara kepada lawan bicaranya “yasmin” suara itu dia mengenal suara itu,suara sapaan yang selalu di dengarnya ketika sibuk membaca buku yasmin mencoba menengok dan menatap mata pemilik suara yang selalu di rindukannya “yas kamu mau pergi ninggaliin aku?” hanya tatapan yang diberikannya,tak ada suara atau pun tangisan kelvin memeluk yasmin dengan erat karena dia tak ingin gadis yang dia cintai pergi meninggalkannya pada akhirnya jadwal ke berangkatan yasmin tiba dan dia harus bergegas pergi “maaf aku harus pergi” “kamu gak bisa tunda jadwal ke berangkatan kamu?” “aku gak bisa vin aku harus pergi sekarang” kelvin hanya terdiam mendengar jawaban yasmin karena dia tahu berdebat dengan yasmin tak akan membuahkan mulai beranjak pergi dengan segera kelvin memeluk yasmin “aku harap kamu bakal bahagia disana,dan aku mau kamu tahu bahwa selama ini aku suka sama kamu terserah kamu mau jawab apa tapi aku gak bisa bohongiin perasaan aku terus,nanti aku pasti bakal jemput kamu disana” yasmin tak bisa memendung air matanya lagi hatinya terus bergemuruh mendengar semua penjelasan kelvin dan sebenarnya pun dia juga menyukai kelvin. Yasmin melepaskan pelukan kelvin dan berusaha menutupi air matanya “aku gak mau kamu pergi atau pun nunggu aku,jadi aku mohon lupaiin aku karena di luar sana masih banyak cewe yang lebih baik dari aku dan sejujurnya pun aku gak suka sama kamu” tak ada suara seketika semua menjadi gelap yasmin menolak dan pergi meninggalkan dirinya.. 5 year’s a go....... “Congrats... yasmin” Seorang senior memberikan buket dan terlihat cocok sekali mungkin semua orang akan menyangka mereka berdua berpacaran. "ehhmmmm" suara papah membuat terkejut mereka sehingga dengan segera sang senior melepaskan pelukannya dan memperkenalkan diri kepada sang papah "steven" papah terlihat tak menyukai steven membuat suasana sedikit menjadi tegang karena itu dengan segera steven memohon izin untuk pulang "steven dia temen yasmin pah" "iyah papah juga tau" "papah tau tapi kenapa sewot" "karena papah gak suka kamu temenan sama dia" "dia baik dan juara basket semua orang suka sama dia" "kecuali kamu kan" "yaah itu papah tau" "yaudah sekarang kamu mau apa buat ngerayaiin wisudaan kamu" "aku gak mau apa-apa" "kita pulang" papah mengambil kendaraannya yang diparkir tidak jauh dari kampus karena di negara ini bila parkir sembarangan tempat akan terkena denda cukup banyak peraturan yang harus ditaati membuat kota ini disiplin dan tetap menjadi kota yang indah untuk dikunjungi selama berada di kota ini yasmin melupakan semua yang telah terjadi dia memaafkan mamahnya dan entahlah sekarang rindunya kepada kepada seseorang semakin memuncak dia ingin bertemu dengan seseorang yang telah disakitinya "pah aku berhenti disupermarket dulu" "iyah" "papah duluan ajah ke apartemennya" "teruss kamu?" "nanti aku naik taksi udara cerah aku gak bakal kedinginan" kata-kata yang diucapkanya dulu andai saja dia tak mengucapkannya agar semua rasa yang selama ini disimpannya bisa berbalas dengan sebuah perasaan bukan sebuah kehampaan rasanya rasa panas yang dihadirkan matahari siang ini tak terasa panas yasmin memutuskan untuk berkeliling terlebih dahulu sebelum pergi ke supermarket. hari ini adalah hari ketujuh dirinya berada di kanada untuk menyelesaikan bisnis yang telah dibangunnya tiga tahun lalu dari awal kedatangannya sampai hari ini tak ada waktu istirahat padahal ayahnya menyuruh dirinya berlibur dan beristirahat "siang ini bapak bebas" sang asisten memberitahu bahwa tak ada rapat lagi maka dengan segera dia pergi meninggalkan kantor untuk pergi berjalan-jalan melihat keadaan kanada sampai di cafe dia berhenti untuk membeli cofe kesukaannya selama peristiwa penolakan lima tahun lalu kelvin selalu berusaha melupakan semuanya walau sebenarnya dia belum bisa melupakan gadis yang dulu dicintainya "cappucino cofe" "black cofe" seseorang ikut memesan disampingnya entah mengapa sekarang dia lebih menyukai cappucino cofe dari pada black coffe kesukaannya akhirnya selesai dia "thank's" suara itu kelvin merasa pernah mendengarnya tapi dia merasa tak yakin bahwa suara itu milik seseorang yang dulu ingin dimilikinya "yasmin" "yah" gadis itu membalikan wajahnya dan kelvin sedikit terkejut bahwa perkiraannya benar bahwa dia mengenal suara itu dan pemiliknya "Hii...!!!!" suaranya sedikit tersedak karena sedikit canggung dengan pertemuan yang sangat mendadak yasmin hanya terdiam dan memandang wajah kelvin dia hanya memikirkan bagaimana cara membalas sapaan orang yang dulu pernah dia cintai "hi juga" "kamu tinggal di sini" "yah aku tinggal di dekat "aku...ini cuma ada sedikit urusan bisnis" "ohh" yasmin masih sama seperti dulu cuek sedikit perubahan pada dirinya menambah kekurangannya dulu terlengkapi tapi sejak dulu baginya yasmin tetap sama sempurna tanpa kekurangan dia masih mencintai dirinya tanpa sadar sekarang mereka berada di taman dan terus berjalan beriringan tanpa saling berucap "aku mau pulang" "yasmin" kelvin menarik tangan yasmin dan memeluk tubuhnya mereka tak saling berkata hanya bahasa hati yang menjelaskan semua yang mereka rasakan karena di antara mereka ada satu ikatan yang tak pernah mereka lepaskan untuk orang lain. bukan karena aku tak bisa melepaskan atau melupakan tapi aku hanya tak bisa terus memendam rasa yang ingin ku ucapkan 2021, i am back to see my story, lol i am laughing so much because this story inspirasion from my ex- boyfriend at Senior High School. maybe some day i will write this story at my wattpad. thanks to coming and read my frist story at bloggers
Pramoedya Ananta Toer Pramoedya Ananta Toer Lahir Pramoedijo 1925-02-066 Februari 1925 Blora, Jawa Tengah, Hindia Belanda Meninggal 30 April 20062006-04-30 umur 81 Jakarta, Indonesia Medan lewat Jalan Multikarya II No 26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Kebangsaan Indonesia Jalan hidup Novelis, esais Organisasi Anggota Nederland Center, ketika masih di Pulau Kejar, 1978 Anggota kehormatan seumur hidup dari International Pen Australia Center, 1982 Anggota kegadisan Pen Center, Swedia, 1982 Anggota kehormatan Pen American Center, AS, 1987 Deutschsweizeriches PEN member, Zentrum, Swiss, 1988 International Pen English Center Award, Inggris, 1992 International PEN Award Association of Writers Zentrum Deutschland, Jerman, 1999 Karya terkenal Tetralogi Uber Junjungan/cem-ceman Arvah Iljas ​ ​ m. 1950; berjauhan 1954​ [1] Maemunah Thamrin ​ ​ m. 1955; wafat 2006​ [2] Individu tua Mastoer kiai Oemi Saidah ibu Penghargaan Freedom to Write Award berbunga Pena American Center, AS, 1988 Penghargaan bersumber The Fund for Free Expression, New York, AS, 1989 Wertheim Award, “for his meritorious services to the struggle for emancipation of Indonesian people“, semenjak The Wertheim Fondation, Leiden, Belanda, 1995 Ramon Magsaysay Award, “for Journalism, Literature, and Creative Arts, in recognation of his illuminating with briliant stories the historical awakening, and modern experience of Indonesian people“, dari Ramon Magsaysay Award Foundation, Manila, Filipina, 1995 UNESCO Madanjeet Singh Prize, “in recognition of his outstanding contribution to the promotion of tolerance and non-violence” dari UNESCO, Prancis, 1996 Doctor of Humane Letters, “in recognition of his remarkable imagination and distinguished literary contributions, his example to all who oppose tyranny, and his highly principled struggle for intellectual freedom” terbit Perhimpunan Michigan, Madison, AS, 1999 Chancellor’s distinguished Honor Award, “for his outstanding literary archievements and for his contributions to ethnic tolerance and global understanding“, dari Perkumpulan California, Berkeley, AS, 1999 Chevalier de l’Ordre des Arts et des Letters, terbit Le Ministre de la Culture et de la Communication République, Paris, Prancis, 1999 New York Foundation for the Arts Award, New York, AS, 2000 Fukuoka Cultural Grand Prize Karunia Budaya Asia Fukuoka, Jepang, 2000 The Norwegian Authors Union, 2004 Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004 Cap tangan Pramoedya Ananta Toer EYD Pramudya Ananta Tur 6 Februari 1925 – 30 April 2006, secara luas dianggap sebagai salah satu pengarang nan produktif dalam ki kenangan sastra Indonesia. Pramoedya telah menghasilkan kian dari 50 karya dan diterjemahkan ke dalam lebih semenjak 42 bahasa asing. Sejarah [sunting sunting sendang] Pramoedya dilahirkan di Blora pada tahun 1925 di jantung Pulau Jawa, kamu yaitu anak barap dalam keluarganya. Ayahnya adalah seorang hawa, padahal ibunya seorang penjual nasi. Nama jati Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tercantum privat kompilasi cerita ringkas taruk-otobiografinya nan berjudul Cerita Dari Blora. Karena segel keluarga Mastoer jenama ayahnya dirasakan sesak aristokratik, dia menghilangkan langkah Jawa “Mas” dari nama tersebut dan menggunakan “Toer” misal nama keluarganya. Pramoedya menempuh pendidikan puas Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, kemudian berkreasi bagaikan juru ketik untuk surat laporan Jepang di Jakarta selama pencaplokan Jepang di Indonesia. Pasca 17 Agustus 1945 [sunting sunting perigi] Lega perian kemandirian Indonesia, ia menirukan kerubungan militer di Jawa dan kerap ditempatkan di Jakarta pada pengunci perang kemerdekaan. Ia batik cerpen serta buku di sejauh karier militernya dan momen dipenjara Belanda di Jakarta sreg 1948 dan 1949. Plong 1950-an, ia silam di Belanda sebagai bagian pecah acara pertukaran budaya, dan ketika kembali ke Indonesia ia menjadi anggota Lekra, salah satu organisasi sayap kiri di Indonesia. Gaya penulisannya berubah selama masa itu, sebagai halnya yang ditunjukkan kerumahtanggaan karyanya Manipulasi, fiksi suara minor pada pamong praja nan jatuh di atas jebakan manipulasi. Hal ini menciptakan friksi antara Pramoedya dan pemerintahan Soekarno. Sepanjang waktu itu, ia mulai mempelajari penyiksaan terhadap Tionghoa Indonesia, kemudian bilamana yang sama, anda pun berangkat berhubungan erat dengan para perekam di Tiongkok. Khususnya, ia menerbitkan koalisi dokumen-menyurat dengan penulis Tionghoa yang mengomongkan sejarah Tionghoa di Indonesia, berjudul Hoakiau di Indonesia. Pramodya merupakan kritikus yang tak mengacuhkan pemerintahan Jawa-sentris pada keperluan dan keinginan dari daerah tak di Indonesia. Pramodya secara terkenal mengusulkan bahwa rezim mesti dipindahkan ke asing Jawa. Pada 1960-an, anda ditahan tadbir Soeharto karena pandangan pro-Komunis Tiongkoknya. Bukunya dilarang dari distribusi, dan ia ditahan tanpa mahkamah di Nusakambangan di abolisi tepi laut Jawa, dan hasilnya di Pulau Buru di daerah timur Indonesia. Penahanan dan setelahnya [sunting sunting perigi] Pramoedya bersama rekan-rekan detik sedang melakukan kerja paksa di pulau Buru Selain korespondensi ditahan selama 3 musim lega masa kolonial dan 1 periode pada masa Orde Lama, selama hari Orde Baru Pramoedya merasakan 14 hari ditahan umpama tahanan garis haluan minus proses perdata 13 Oktober 1965 – Juli 1969, Juli 1969 – 16 Agustus 1969 di Pulau Nusakambangan, Agustus 1969 – 12 November 1979 di Pulau Kejar, November – 21 Desember 1979 di Magelang. Ia dilarang batik selama masa penahanannya di Pulau Buru, belaka masih boleh mengekspresikan serial karya terkenalnya yang berjudul Marcapada Manusia, 4 kirana novel tunas-fiksi ki kenangan Indonesia nan menceritakan jalan patriotisme Indonesia dan sebagian bermula dari pengalamannya sendiri saat tumbuh dewasa. Pentolan utamanya Minke, bangsawan kecil Jawa, bercermin pada pengalaman RM Tirto Adhi Soerjo sendiri otak pergerakkan pada zaman kolonial yang mendirikan organisasi Sarekat Prijaji dan ki alat formal andai ki alat advokasi, Ajang Prijaji nan diakui maka dari itu Pramoedya seumpama organisasi kebangsaan purwa. Jilid pertamanya dibawakan secara oral kepada rekan-rekan di Unit III Wanayasa, Buru, sebelum ia mendapatkan kesempatan bakal menuliskan kisahnya di mana naskah-naskahnya diselundupkan lewat tamu-tamu yang berkunjung ke Uber. Pramoedya dibebaskan dari benduan pada 21 Desember 1979 dan mendapatkan sahifah pembebasan enggak bersalah secara hukum dan tidak berkujut Aksi 30 September, hanya masih dikenakan tahanan rumah di Jakarta sebatas 1992, serta terpidana ii kabupaten dan tahanan negara hingga 1999, dan lagi terbiasa lapor satu kali sepekan ke Kodim Jakarta Timur sepanjang kurang lebih 2 tahun. Selama masa itu engkau merampungkan penulisan Gadis Pesisir, novel recup-fiksi lainnya berdasarkan pengalaman neneknya sendiri. Ia juga batik Nyanyi Sunyi Seorang Gagu 1995, otobiografi bersendikan goresan yang ditulisnya cak bagi putrinya namun tak diizinkan bagi dikirimkan, dan Peredaran Kencong 1995. Edisi lengkap Nyanyi Sunyi Seorang Gagu diterjemahkan ke intern bahasa Inggris oleh Willem Samuels, diterbitkan di Indonesia makanya Hasta Mitra bekerja sama dengan Yayasan Melempar lega 1999 dengan judul The Mute’s Soliloquy A Memoir Kontroversi [sunting sunting sendang] Pramoedya detik mendapat gelar kesucian Doctor of Humane Letters dari Perserikatan Michigan musim 1999 Saat Pramoedya mendapatkan Ramon Magsaysay Award 1995 diberitakan sebanyak 26 dedengkot sastra Indonesia menulis surat demonstrasi’ ke yayasan Ramon Magsaysay. Mereka tak sejadi, Pramoedya yang dituding laksana “jubir sekaligus algojo Lekra paling kecil galak, menghantam, menggasak, membantai dan mengganyang” puas tahun Demokrasi Terpimpin, tidak pantas diberikan hidayah dan memaui pencabutan penghargaan nan dianugerahkan kepada Pramoedya. Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, Taufiq Ismail andai pelopor, meralat pemberitaan itu. Katanya, bukan menuntut pencabutan’, namun mengingatkan kelihatannya Pramoedya itu’. Katanya, banyak orang tak mengetahui reputasi gelap’ Pram dulu. Dan pemberian penghargaan Magsaysay dikatakan bak suatu kecerobohan. Akan tetapi, di pihak lain, Mochtar Lubis malah mengancam mengembalikan hadiah Magsaysay yang dianugerahkan padanya sreg tahun 1958, takdirnya Pram tetap akan dianugerahkan hadiah yang sama. Lubis lagi mengatakan, HB Jassin pun akan mengembari hadiah Magsaysay yang pernah diterimanya. Namun demikian, ternyata kerumahtanggaan pemberitaan berikutnya, HB Jassin terlebih mengatakan yang tak sama sekali pecah pernyataan Mochtar Lubis. Kerumahtanggaan berbagai opininya di media, para penandatangan permohonan 26 ini merasa sebagai target dari situasi pra-1965. Dan mereka menuntut pertanggung jawaban Pram, untuk mengakui dan meminta maaf akan segala peran tidak terpuji’ pada masa paling haram kerjakan kreativitas’ sreg zaman Demokrasi Terpimpin. Pram, pengenalan Mochtar Lubis, memimpin penindasan sesama seniman nan tak sepaham dengannya. Sementara Pramoedya sendiri menilai segala tulisan dan pidatonya sreg periode pra-1965 itu tak lebih berasal golongan perang pena biasa’ yang boleh diikuti siapa saja. Engkau menyangkal terkebat n domestik berbagai operasi yang kelewat jauh’. Dia juga merasa difitnah, saat dituduh masuk kobar buku apa. Justru dia menyarankan agar perkaranya dibawa ke meja hijau saja jika memang materi cukup. Kalau bukan pas, panggul ke forum terbuka, katanya, tetapi dengan ketentuan saya boleh menjawab dan membela diri, tambahnya. Bersumber Orde Yunior berhak, Pramoedya tidak sangkutan mendapat kebebasan membawakan suaranya sendiri, dan sudah lalu beberapa kali dirinya diserang dan dikeroyok secara terbuka di buku harian. Akan tetapi, intern pemaparan pelukis Joko Pekik, nan kembali susunan menjadi benduan di Pulau Kejar, ia menegur Pramoedya bak juru-tulis’. Pekerjaan tukang-tulis yang dimaksud maka dari itu Joko Pekik yakni Pramoedya asian tiang penghidupan’ dari petugas Pulau Uber andai tukang ketiknya mereka. Bahkan menurut Joko Laung, atma Pramoedya lebih baik dari umumnya terhukum nan ada, sejak dipindahkan pecah Unit III ke Markas Komando alias Mako. Statusnya laksana pelopor seniman yang makanya media disebar-luaskan secara alam semesta, menjadikan sira hidup lebih baik dalam penahanan itu. Pramoedya sekejap-sekejap menjadi bintang’ ketika ada peziarah mulai sejak luar daerah yang berkunjung karena reputasinya di Jagat rat dulu dihargai. Perian sepuh [sunting sunting sumber] Pramoedya sudah menulis banyak kolom dan artikel ringkas yang mencamkan tadbir Indonesia terkini. Ia batik anak kunci Perawan Muda dalam Cengkraman Militer, dokumentasi yang ditulis dalam tren menyedihkan para wanita Jawa yang dipaksa menjadi wanita penghibur sejauh masa penyerobotan Jepang. Semuanya dibawa ke Pulau Buru di mana mereka mengalami kekerasan seksual, berjarak dulu di sana dan bukan kembali ke Jawa. Pramoedya membentuk perkenalannya ketika ia sendiri merupakan terpidana garis haluan di Pulau Buru selama perian 1970-an. Banyak berpangkal tulisannya mengaras tema interaksi antarbudaya; antara Belanda, imperium Jawa, orang Jawa secara awam, dan Tionghoa. Banyak dari tulisannya kembali recup-otobiografi, di mana ia menceritakan pengalamannya sendiri. Engkau terus aktif sebagai dabir dan kolumnis. Ia memperoleh Ramon Magsaysay Award bakal Jurnalisme, Sastra, dan Seni Komunikasi Kreatif 1995. Ia juga telah dipertimbangkan kerjakan Hadiah Nobel Sastra. Beliau pun memenangkan Pemberian Budaya Asia Fukuoka XI 2000 dan sreg 2004 Norwegian Authors’ Union Award kerjakan sumbangannya pada sastra dunia. Engkau mengamankan pertualangan ke Amerika Utara lega 1999 dan memperoleh penghormatan pecah Institut Michigan. Sampai akhir hayatnya ia aktif batik, walaupun kesehatannya sudah lalu menurun akibat usianya yang lanjut dan kegemarannya merokok. Pada 12 Januari 2006, ia dikabarkan sudah dua minggu kelempai gempa bumi di rumahnya di Bojong Gede, Bogor, dan dirawat di apartemen linu. Menurut permakluman, Pramoedya menderita diabetes, terlalu napas, dan jantungnya encer. Pada 6 Februari 2006 di Teater Kecil Ujana Ismail Marzuki, diadakan pameran idiosinkratis tentang buntelan rahasia dari karya Pramoedya. Pameran ini sekaligus hadiah ulang tahun ke-81 cak bagi Pramoedya. Pameran bertingkat Pram, Kancing, dan Angkatan Muda menghadirkan sampul-buntelan sosi yang wasilah diterbitkan di mancanegara. Terserah seputar 200 buku nan gabungan diterjemahkan ke bineka bahasa dunia. Berpulang [sunting sunting sumber] Makam Pram pada periode 2022 Pada 27 April 2006, Pram sempat tak sadar diri. Pihak tanggungan akhirnya mengemudiankan membawanya ke RS Saint Carolus waktu itu juga. Pram didiagnosis menderita radang rabu, penyakit yang selama ini tidak pernah menjangkitinya, ditambah komplikasi ginjal, jantung, dan diabetes. Pram sekadar bersikeras tiga periode di rumah sakit. Sehabis sadar, engkau juga meminta pulang. Biar permintaan itu tidak direstui dokter, Pram bersikeras ingin pulang. Sabtu 29 April, sekitar palu begitu sampai di rumahnya, kondisinya jauh kian baik. Meski masih kritis, Pram sudah lalu boleh memiringkan badannya dan menggerak-gerakkan tangannya. Kondisinya sempat memburuk pun pada pukul Pram masih dapat mesem dan mengepalkan tangan detik sastrawan Eka Budianta menjenguknya. Pram juga tertawa ketika dibisiki para penggemar yang menjenguknya bahwa Soeharto masih hidup. Kondisi Pram memang luang membaik, lalu kritis kembali. Pram kemudian sempat meragas selang infus dan menyatakan bahwa dirinya mutakadim sembuh. Dia lantas meminta disuapi havermut dan meminta rokok. Tapi, karuan saja permintaan tersebut tak diluluskan keluarga. Mereka hanya menempelkan batang rokok di mulut Pram sonder menyulutnya. Kondisi tersebut berseregang hingga pukul Setelah itu, beberapa kali ia kembali mengalami masa kritis. Pihak keluarga kembali membelakangkan menggelar tahlilan untuk mendoakan Pram. Pasang surut kondisi Pram tersebut terus berlantas hingga pukul Saat itu, sira menyatakan agar Tuhan buru-buru menjemputnya. “N sogokan saja saya,” ujarnya. Namun, n partner-teman dan kerabat yang menjaga Pram lain lelah membagi semangat hayat. Rumah Pram yang asri bukan sekadar dipenuhi anak, cucu, dan cicitnya. Tapi, teman-padanan sebatas para penggemarnya ikut menunggui Pram. Kabar meninggalnya Pram senggang terserak sejak pukul Jiran-setangga sudah lalu menerima kabar duka tersebut. Sekadar, pukul mereka kembali mendengar bahwa Pram masih hidup. Terakhir, ketika ajal ulem, Pram sempat mengerang, “Akhiri saja saya. Bakar saya waktu ini,” katanya. Puas 30 April 2006 pukul Pramoedya wafat dalam usia 81 periode. Ratusan pelayat tampak menepati rumah dan pekarangan Pram di Jalan Multikarya II No 26, Utan Gawang, Jakarta Timur. Pelayat nan hadir antara lain Sitor Situmorang, Erry Riyana Hardjapamekas, Nurul Arifin dan junjungan, Usman Hamid, Putu Wijaya, Goenawan Mohamad, Gus Solah, Ratna Sarumpaet, Budiman Sudjatmiko, serta puluhan pengorganisasi, sastrawan, dan cendekiawan. Hadir juga Menteri Kultur dan Pariwisata Jero Wacik. Tertentang beberapa karangan bunga logo galabah, antara lain bermula KontraS, Wapres Jusuf Kalla, artis Happy Salma, pengurus DPD PDI Bantahan, Dewan Kesenian Jakarta, dan tidak-lain. Teman-tampin Pram yang gabungan ditahan di Pulau Buru juga hadir melayat. Temasuk para momongan mulai dewasa fans Pram. Jenazah dimandikan pukul WIB, lalu disalatkan. Setelah itu, dibawa keluar rumah untuk dimasukkan ke ambulans yang membawa Pram ke TPU Reja Bivak. Terdengar lagu Internationale dan Pembawaan Juang dinyanyikan di antara pelayat. Bibliografi [sunting sunting mata air] Sepoeloeh Penasihat Nica 1946, hilang di tangan Penerbit Balingka, Pasar Baru, Jakarta, 1947[3] Kranji–Bekasi Jatuh 1947, fragmen semenjak Di Riol Boleh jadi Bekasi. Perburuan 1950, kampiun pertandingan Balairung Teks, Jakarta, 1949 dicekal maka dari itu pemerintah karena barang bawaan komunisme. Keluarga Gerilya 1950. Tikus dan Manusia 1950, karya John Steinbeck nan diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Juga pada Tjinta Kasihmu 1950, karya Leo Tolstoy nan diterjemahkan makanya Pramoedya Ananta Toer. Dini hari Tjerita-Tjerita Pendek Rotasi 1951, koleksi 3 cerpen. Percikan Revolusi 1951, koleksi cerpen. Mereka nan Dilumpuhkan I & II 1951. Bukan Pasar Malam 1951. Di Tepi Mungkin Bekasi 1951, terbit sempuras skrip yang dirampas Marinir Belanda pada 22 Juli 1947. Dia yang Takluk 1951, kemudian dicetak ulang dan dimasukkan dalam himpunan cerpen Kisah pecah Blora. Cerita bersumber Blora 1952, kampiun karya sastra terbaik dari Badan Musyawarah Kebudayaan Kebangsaan, Jakarta, 1953 Gulat di Jakarta 1953. Midah Si Manis Bergigi Emas 1954. Korupsi 1954. Perdjalanan Ziarah jang Aneh 1954, karya Leo Tolstoy nan diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Mari Mengarang 1955, tidak jelas nasibnya di tangan penerbit di Jalan Kramat Raya, Jakarta. Ibunda 1956, karya Maxim Gorky yang diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Kisah Seorang Pradjurit Sovjet 1956, karya Mikhail Sholokhov yang diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Cerita semenjak Jakarta 1957, kumpulan cerpen. Kisah Favorit Arang 1957. Sekali Peristiwa di Banten Selatan 1958. Peri Uban Opera Lima Babak 1958, karya He Tjing-Ce dan Ting Ji yang diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Asmara berusul Russia 1959, karya Alexander Kuprin yang diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Kisahan Khalayak Sedjati 1959, karya Boris Polevoi yang diterjemahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Pertaruhan 1960, karya Anton Chekhov yang diterjemahkan makanya Pramoedya Ananta Toer bersama Koesalah Soebagyo Toer. Hoakiau di Indonesia 1960, dilarang oleh Pemerintah Indonesia pada masa Kerakyatan Terpimpin Orde Lama. Panggil Aku Kartini Belaka I & II, 1963; putaran III dan IV dibakar Laskar Darat pada 13 Oktober 1965. Koleksi Karya Kartini, yang pernah dimuat di berbagai media; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965. Wanita Sebelum Kartini; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965. Putri Pantai misal cerita bersambung rubrik kenur kebudayaan “Lentera” n domestik harian “Bintang Timur” 1962-1965, bagian pertama trilogi mengenai keluarga Pramoedya; terbit laksana buku pada 1987; dilarang Jaksa Agung plong 1987; jilid kedua dan ketiga dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965. Sejarah Bahasa Indonesia. Satu Percobaan 1964; dibakar Bala Darat pada 13 Oktober 1965. Naturalisme Sosialis dan Sastra Indonesia 1963. Lampion 1965, antologi karangan yang pernah diterbitkan dalam rubrik benang tamadun “Lentera”. Bukan jelas nasibnya di tangan penerbit di Jalan Pecenongan, Jakarta. Bumi Manusia 1980; babak pertama Tetralogi Kejar, dilarang Beskal Agung, 1981. Anak Semua Bangsa 1981; penggalan kedua Tetralogi Buru, dilarang Jaksa Agung, 1981. Sikap dan Peran Cendekiawan di Dunia Ketiga 1981. Tempo Doeloe Antologi Sastra Pra-Indonesia ed., 1982. Jejak Langkah 1985; bagian ketiga Tetralogi Uber, dilarang Jaksa Agung, 1985. Sang Pemula 1985; dilarang Jaksa Agung, 1985. Hikayat Siti Mariah, ed. atas karya Hadji Moekti, 1987; dilarang Pendakwa Agung, 1987. Rumah Kaca 1988; penggalan keempat Tetralogi Kejar, dilarang Jaksa Agung, 1988. Riwayat hidup Oei Tjoe Tat, ed. Oei Tjoe Tat, 1995; dilarang Penuntut umum Agung, 1995 Nyanyi Senyap Seorang Bisu I 1995; dilarang Jaksa Agung, 1995. Arus Serong 1995. Nyanyi Sirep Seorang Bisu II 1997. Arok Benturung 1999. Mangir 2000. Larasati 2000. Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer 2001. Narasi pecah Digul ed., 2001 Menggelinding I, merupakan kumpulan gubahan mulanya Pramoedya Ananta Toer yang disunting oleh Astuti Ananta Toer. 2004 Jalan Raya Pos, Jalan Daendels 2005. Filmografi [sunting sunting sumur] Komidi gambar [sunting sunting perigi] Pramoedya dalam budaya pop [sunting sunting sumber] Pramoedya Ananta Toer dan Karja Seninja, oleh Bahrum Rangkuti Bukit Agung, 1963. Citra Bani adam Indonesia dalam Karya Sastra Pramoedya Ananta Toer, oleh A. Teeuw, Pustaka Jaya, 1997. Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Naturalisme Sosialis, oleh Eka Kurniawan Yayasan Aksara Indonesia, 1999 kemudian diterbitkan lagi oleh Jendela periode 2002 suntuk oleh Gramedia Pustaka Utama waktu 2006. Pramoedya Ananta Toer dan Kenangan Buru, maka itu Rudolf Mrazek Cermin, 2000 kemudian diterbitkan lagi oleh Mata Bangsa, 2022. Membaca Katrologi Manjapada Anak adam Pramoedya Ananta Toer, oleh Apsanti Djokosujatno Indonesia Tera, 2004. Pramoedya Ananta Toer dan Manifestasi Karya Sastra, oleh Daniel Mahendra ed. Pramoedya Institute dan Penerbit Malka, 2004. Mendengar Pramoedya, oleh Eka Budianta Atmochademas Persada, 2005. Selalu Mula-mula Kisah Pramoedya, Taruna, dan Homoseksual, oleh Sambilan Sembiring, dkk INSISTPress, 2005. Pramoedya Ananta Toer dari Dekat Sekali, makanya Koesalah Soebagyo Toer Pustaka acuan Populer Gramedia, 2006. Saya Tutung Amarah Sorangan! Pramoedya Ananta Toer dalam Perbincangan dengan Andre Vlitchek & Rossie Indira, oleh Andre Vlitchek & Rossie Indira Kepustakaan Tersohor Gramedia, 2006. Saya Mau Tatap Semua Ini Bubar Esei dan Wawancara dengan Pramoedya Ananta Toer, oleh August Hans den Boef dan Kees Snoek Komunitas Bambu, 2008. Pram dan Cina, oleh Hong Liu, Goenawan Mohamad, dan Sumit Kumar Mandal Komunitas Bambu, 2008. Hikayat Siti Mariah Estetika Perselingkuhan Pramoedya Ananta Toer, oleh Dwi Susanto INSISTPress, 2009. Bersama Mas Pram Memoar Dua Adik Pramoedya Ananta Toer, makanya Koesalah Soebagyo Toer dan Soesilo Toer Kepustakaan Tenar Gramedia, 2009. Pram Mengembalikan! Berusul Perkara Sensualitas, Lekra, PKI, sampai Proses Subur, oleh P. Hasudungan Sirait, Rin Hindrayati P., dan Rheinhardt Nalar, 2022. Pramoedya Menggugat Melacak Jejak Indonesia, maka dari itu Koh Young Hun Gramedia Wacana Utama, 2022 Pramoedya Ananta Toer, Luruh Dalam Ideologi, makanya Savitri Prastiti Scherer Komunitas Bambu, 2022 Pram berasal N domestik, oleh Soesilo Toer Penerbit Gigih Referensi Mandiri dan Perpustakaan Pataba Blora, 2022. Resep mula-mula dalam cahaya pentalogi Pram. The Wisdom of Pramoedya Ananta Toer, makanya Tofik Pram Edelweiss, 2022. Catatan dari Balik Tangsi Garitan Pena Revolusi Pramoedya Ananta Toer, makanya Muhammad Muhibbuddin Zora Books, 2022. Pram internal Kelambu, maka dari itu Soesilo Toer Pataba Press, 2022. Muslihat kedua n domestik pendar pentalogi Pram. Pram privat Bubu, oleh Soesilo Toer Pataba Press, 2022. Taktik ketiga privat seri pentalogi Pram. Pram internal Borgol, maka itu Soesilo Toer Pataba Press, 2022. Buku keempat dalam seri pentalogi Pram. Pram dalam Tungku, oleh Soesilo Toer, dkk Pataba Press, 2022. Buku bontot dalam semarak pentalogi Pram. Ideologi Saya ialah Pramis Sosok, Manah, dan Tindakan Pramoedya Ananta Toer, maka itu Muhidin M. Dahlan Octopus Publishing House, 2022. Mark Hanusz & Pramoedya Ananta Toer Esai-Esai Tamadun, maka itu Mohamad Sobary Pustaka acuan Populer Gramedia, 2022. Pramoedya Ananta Toer, Politik, & Sastra Analisis Politik Jawa dalam Novel Arok Dedes dan Peredaran Erot, maka itu Anandito Reza Bangsawan Kendaraan Pressindo, 2022. Indonesia Bukan Hadir di Bumi Manusia Pramoedya, Sejarah, dan Politik, oleh Max Lane Djaman Baroe, 2022. Suatu Masa kerumahtanggaan Hayat Pramoedya Ananta Toer, maka itu Alfred D. Ticoalu Batu bersurat, 2022. Sinema Medio 1950-an, Pramoedya Ananta Toer perpautan terjun ke dunia film meskipun singkat. Sejumlah karyanya difilmkan. Logo Pram sedikitnya muncul di tiga skor film Katalog Komidi gambar Indonesia.[4] Menurut Bahrum Rangkuti intern Pramoedya Ananta Toer dan Karja Seninja Gunung Agung, 1963, ada lima karya film yang menyertakan Pram; sejumlah film yang dibuat berdasarkan tulisan/skrip Pram diantaranya;[5] Kangen Damai 1955, film ini ternyata diangkat dari novel terbesar Pram. Diadaptasi ke skenario oleh Djoko Lelono yang yaitu sutradara film tersebut. Jenama Pramoedya ditulis sebagai penulis narasi bersama penulis skenarionya.[6] Digarap di bawah stempel Anom Pictures dengan produser R. Bahroen. Selain seumpama dabir cerita, nama Pramoedya Ananta Toer dipasang di poster iklan sebagai keseleo satu materi utama promosi, tetapi judul karya sastra aslinya tidak disebutkan. Para pemainnya yaitu Ellya Rosa, Amran S. Mouna, Astaman, dan Sukarsih. Dalam iklan cetak buletin Java-bode, 17 November 1955, komidi gambar ini diiklankan sebagai “Kisahan Pramudya Ananta Tur” dan iklan lainnya internal koran De Nieuwsgier, 8 November 1955; “Pramudya Ananta Tur Biggest Novel” dan “The Best Picture of the Year” tanpa artikulasi kepala karangan karya ceria.[6] [7] [8] [9] [10] Mengenai persoalan iklan film-film berjenis adaptasi pada era 1950-an, menurut Christopher Woodrich beberapa film mengiklankan tanpa/tidak secara serta merta merujuk sreg film-film ini sebagai orientasi, lagi tidak merujuk plong karya-karya nan diadaptasi, baik dengan judul atau dengan merujuk pada penulisnya minus menyebutkan kepala karangan alias penulis karya sastra yang diadaptasi. Namun farik lakukan kasus sinema Rindu Damai. Ajip Rosidi 1955b 10 mencatat bahwa, dalam kasus Rindu Damai, iklan kain rentang dengan berbesar hati menyatakan peran Pramoedya Ananta Toer privat menulis film, kendatipun pengarang/penulis trik tersebut doang menulis naskah cerita hijau/kotor yang dapat dikatakan misal kerangka skenario atas komidi gambar yang dibuat. Reputasi penulis, yang telah diakui di internal negeri sebagai menguasai keahliannya, ditawari penyelenggara gambar hidup ini kesempatan cak bagi menggunakan kekuatan budaya dan secara implisit berpendapat bahwa film mereka lebih baik daripada produksi lainnya. Melalui asosiasi film mereka dengan penulis alias karya tertentu, penyusun film dapat menggunakan kekuatan simbolis untuk mempromosikan kepentingan mereka sendiri. Mengenai kesuksesan atau frustasi karya sastra yang diadaptasi ke bioskop, Rosidi menuliskan kritikannya dalam artikel dua penggalan tentang adaptasi bioskop nan diterbitkan di majalah populer Kentjana. Berjudul “Tentang Sastera dan Tjeritera Film” hari 1955. Artikel tersebut membahas penyesuaian sinema secara umum dan aklimatisasi naskah cerita yunior/kumuh film Djoko Lelono makanya Pram. Rosidi menyalahkan/mengutuk Rindu Rukun sebagai kekesalan besaran. Film ini begitu buruk ditayangkan, anda menulis, bahwa “Cuma kira menuliskan kalimat kisah pengarang tokoh internasional’ dalam reklame film itu, tjuma melumas segel Pramoedya Ananta Toer sadja, jang tentunja kemampuannja menyadarkan tokoh2nja tidak tjuma sampai sekian” Rosidi, 1955b 10.[11] Selain bukan banyak dibahas orang, Pram koteng lagi tidak aliansi membahas masa karyanya di bumi jib perak. Lalu sejala dengan kecaman Ajip Rosidi, Pram sendiri ternyata bukan berlebih puas dengan hasil akhir film-film yang digarap beralaskan naskah tulisannya. Privat Nyanyi Lengang Seorang Gagu I 1995 160, Pram mengenang, “…Kemudian sangkutan yunior dengan manjapada bioskop, sekalipun ternyata nanti sinema-bioskop nan dibuat itu sangat menjengkelkan.”[9] Hal Surabaja Gubeng 1956, film drama ini diangkat dari kisah pendek Pram berjudul Gambir yang sekeliling bulan Mei 1953, ketika Pram semenjana tinggal di Amsterdam atas sponsor dari Sticusa, sebuah yayasan kerjasama tamadun. Di kemudian hari Gambir turut bagaikan riuk satu cerpen n domestik buku Tjerita dari Djakarta Sekumpulan Satire dengan Manusianja 1957. Djoko Lelono sekali lagi terbabit privat proyek ini dan berbagi kedudukan penyutradaraan dengan Jusman dan Hasan Basry RM. Jusman sekali lagi berlaku sebagai pendukung. Film diproduksi oleh Z. Hanan di bawah nama apartemen produksinya sendiri, Z. Hanan Film Coy. Aktris Ellya, nan sudah dikenal sebagai Ellya Rosa, pula dolan di film ini. Ia beradu peran dengan Ali Sarosa, Aminah Banowati, dan pula legenda film Tan Tjeng Bok, Udjang, Gunung HS, dan Boes Boestami.[6] [7] [8] [9] [12] Buruh Bengkel 1956, bioskop nan digarap makanya sutradara Awaludin dan Rempo Urip. Maka itu Bahrum Rangkuti menyebut bahwa galur film ini didasarkan plong narasi berasal putaran novel Gulat di Jakarta 1953. Hanya sahaja di kreditnya tetapi menyantumkan Asrul Sani bagaikan penulis naskah ceritanya. Meski sejenis itu, etiket Pram tidak dicantumkan kerumahtanggaan kredit. Produksi dilakukan maka dari itu Persari Komidi gambar, keseleo satu perusahaan produksi tua di Indonesia yang masih bertahan hingga waktu ini. Para anak tonsil yang terlibat antara tak Darussalam, Ermina Zaenah, Awaludin, Dhira Soehoed, A. Hadi, Astaman, Djauhari Effendi, dan M. Budhrasa.[6] [7] [8] [9] Biola 1957, tulisan tangan sinema diadaptasi dari cerita sumir Pram berjudul Anak asuh Terlarang, yang yaitu salah satu cerpen tertera privat buku kumpulan cerpen Kisah dari Blora 1952. Gambar hidup ini merupakan bimbingan berbunga penulis-sutradara-komedian Waldemar Caerel Hunter alias S. Waldy, sendiri adam Indo Jerman kelahiran Blitar, dan diproduksi oleh Jajasan Aksi Film Artis alias disingkat JUFA dengan produser Sitohang. Para pemain yang terlibat merupakan Sofia A. Hamid Arief, Arfandi, Wahab Abdi, Piet Pello, Mochtar, Pala Manroe Rr Sumiati, Entjen Fatimah, Ellya Chandra, Iskandar Muda, Khayali Peri, Dedeh Rosmawaty, dan Frans Harahap.[6] [7] [8] [9] [13] Mengenai pelecok satu pemerannya ialah Sofia sekali lagi yaitu pejuang di Masa Revolusi. Pasca- independensi Indonesia, dia lantas memilih aktif bergerak dalam tentara propaganda di Bandung. Lalu sembilan bulan setelah proklamasi ia bergabung dan mendaftarkan diri bagaikan anggota Field Preparation Persiapan Lapangan bentukan tokoh intel Indonesia Kolonel Zulkifli Lubis. Ia diterima dan Sofia diberi tinggi sersan mayor. Begitu juga Wagino Dachrin Mochtar atau yang kian dikenal sebagai Mochtar juga merupakan seorang anggota Field Preparation FP Yogyakarta yang tengah ditugaskan di tempat Karawang-Bekasi.[14] [15] Midah Si Manis Bergigi Mas, mengenai film nan disebut produksi Titien Sumarni Film Coy, bukan ada satu pula referensi lain yang menyebutkan bahwa film ini nikah dibuat.[9] Penghargaan [sunting sunting sumber] 1988 Pen/Barbara Goldsmith Freedom kerjakan Penghormatan Menggambar. 1989 The Fund bagi Apresiasi Kebebasan Berekspresi, New York, USA. 1992 English Centre Award, Great Britain. 1992 Stichting Wertheim Award, Netherland. 1995 Ramon Magsaysay Award untuk Jurnalisme, Sastra, and Seni Komunikasi Kreatif. 1999 Doctor Honoris Causa berasal Universitas Michigan. 1999 Chancellor’s Distinguished Honor Award dari Institut California, Berkeley. 2000 Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres Republic of France. 2000 11th Fukuoka Mujur Culture Prize. 2004 Norwegian Authors’ Union award kerjakan kontribusinya internal dunia sastra dan perjuangannya bakal kebebasan berekspresi. 2004 Pablo Neruda Award, Chile 2005 Mondial Intellectuals Poll dari Prospect. Lihat pula [sunting sunting sumber] Pramoedya Institute Penghargaan Budaya Asia Fukuoka Referensi [sunting sunting sumber] Indonesia Konsultasi Pramoedya dengan Playboy Indonesia Diarsipkan 2008-02-15 di Wayback Machine. Indonesia Toer, Pramoedya Ananta; Jejak Persiapan, Hasta Mitra, Yogyakarta 2002 ISBN 979-8659-14-7 Pranala luar [sunting sunting perigi] Indonesia Diarsipkan 2010-05-01 di Wayback Machine. Indonesia Pramoedya Ananta Toer Suntuk, Saya Tak Pernah Menyangka akan Menjadi Tua bangka Diarsipkan 2006-05-15 di Wayback Machine. Sinar Harapan Indonesia Pramania Dari Aktivis sampai Selebriti Kompas Inggris Pramoedya Ananta Toer, Visits America and Europe Diarsipkan 2006-01-14 di Wayback Machine. Indonesia Apa Itu Pramoedya? Diarsipkan 2006-09-19 di Wayback Machine. Indonesia Forum sumbang saran tentang Pramoedya Diarsipkan 2006-06-28 di Wayback Machine. Indonesia Ketika-Detik Menjelang Pramoedya Ananta Toer Mengembuskan Napas Terakhir Jawa Pos Indonesia Lagu Darah Juang Iringi Kepergian Pramoedya Diarsipkan 2006-05-04 di Wayback Machine. Tempo Indonesia Obituari Pramoedya Telah Pergi, Berangkatlah Polemik! Diarsipkan 2006-06-18 di Wayback Machine. Kompas Inggris Pramoedya Ananta Toer, 81, Indonesian Novelist, Dies The New York Times Inggris Nobel candidate Pramoedya dies Yahoo News Jepang Koleksi Buku Pramoedya Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine. Indonesia Forum Diskusi Pramoedya Pramoedya Diarsipkan 2008-08-16 di Wayback Machine. Inggris Ananta Toer page [ pranala nonaktif permanen ] Referensi [sunting sunting sumber] ^ Toer, Koesalah Soebagyo; Toer, Soesilo 2009. Bersama Mas Pram memoar dua adik Pramoedya Ananta Toer. Pustaka acuan Populer Gramedia. ISBN 9789799101396. ^ Toer, Pramoedya 1997. Nyanyi Sunyi Koteng Bisu 2 Garitan-gubahan Berpokok Pulau Buru. Lentera. ISBN 9789839960433. ^ Kecuali judul mula-mula, semua judul sudah lalu disesuaikan ke dalam Ejaan Nan Disempurnakan. ^ “Filmografi buat Pramoedya Ananta Toer”. . Diakses tanggal 2018-08-31 . ^ “Potret Lawas on Twitter”. Twitter . Diakses tanggal 2018-08-31 . ^ a b c d e “Documents Filmographie indonésienne”. Archipel dalam bahasa Prancis. 5 1 59–102. 1973. doi ISSN 0044-8613. ^ a b c d developer, metrotvnews. “Empat Film Aklimatisasi Karya Pramoedya Ananta Toer Sebelum Bumi Manusia”. Diarsipkan terbit versi tulen tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2018-08-31 . ^ a b c d “iNews Lifestyle Selain Mayapada Manusia, Ini Karya-Karya Pramoedya yang Diangkat ke Komidi gambar”. dalam bahasa Inggris. Diarsipkan mulai sejak varian kalis tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2018-08-31 . ^ a b c d e f “Jejak Pramoedya Ananta Toer di Layar Perak”. Jejak Pramoedya Ananta Toer di Layar Perak . Diakses copot 2018-08-31 . ^ “Rindu Berdamai 1955”. . Diakses terlepas 2018-08-31 . ^ Christopher Woodrich. “Power and Adaptation Komidi gambar Adaptations from Novels in 1950s Indonesia Cinema Poetica”. intern bahasa Inggris. Diakses rontok 2018-09-01 . ^ “Keadaan Surabaja Gubeng 1956”. . Diakses sungkap 2018-08-31 . ^ “Biola 1957”. . Diakses tanggal 2018-08-31 . ^ “Sersan Mayor Bernama Sofia”. Historia – Obrolan Perempuan Urban . Diakses terlepas 2018-08-31 . ^ “Jalan Tingkatan Sofia”. Historia – Obrolan Perempuan Urban . Diakses tanggal 2018-08-31 . {{}}
cerpen 10 lembar tentang keluarga