🥇 Membaca Potongan Surat Dalam Shalat
Daripada berlama – lama lagi dan membuat anda semakin penasaran, langsung saja yuk mulai menyimak ringkasan ulasannya yang ada di bawah ini. Arti Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati. Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahi Robbil Alamin Arab dan Artinya. Do’a Iftitah atau Bacaan Iftitah.
Satu, surat yang ringan, surat yang ringan. Saya tidak katakan pendek ya, ingat baik-baik, surat yang ringan yang diisyaratkan bagi para pemula yang menunaikan sholat tahajud," terangnya. Ustad Adi Hidayat memberi contoh dalil mengenai hal ini sebagaimana tercantum pada surah Al-Muzzammil ayat 20 dengan potongan ayat sebagaimana berikut.
HukumPotongan Ayat Dalam Shalat Pertanyaan Apa hukum membaca potongan ayat bukan satu ayat penuh dalam shalat untuk bacaan setelah surat alfatihah boleh ataukah tidak. Jawabannya adalah firman Allah فاقرءوا ما تيسر من القرآن ـ المزمل 20 Yang artinya Bacalah apa yang mudah kau baca dari al Quran QS al Muzammil20
Tertib(yaitu membaca surat al-Fatihah sesuai urutan ayatnya). Muwalat (yaitu membaca surat al-Fatihah dengan tanpa terputus). (berhenti dari membaca) pada waktu shalat ada enam tempat, yaitu: 1113. MAKALAH : Mereka terhasut dari potongan perkataan ulama yang sholeh; Nabi Musa Pun Ingin Menjadi Umat Nabi Muhammad SAW;
4 Bersifat sopan pada tamu. salah satu sifat terpuji yang adapat di ambil dari surat al maun. pwmb. a. 1,2,3 b. 1,2,4, c. 2,3,4 d. 1,3,4. Pembahasan : soal di atas adalah sifat yang ada pada kandungan surat al maun. maka jawaaban yang tepat adalah a. 12. dalam kandungan surat al maun Allah swt Menyuruh kita agar a. Berperilaku riyak b
Darihadits di atas (خِدَاجٌ) bermakna (ناقصةٌ) yaitu kurang atau cacat. Maka shalat yang cacat sejatinya tidak disebut dengan shalat secara keseluruhan. ([5]) Kedua : Hukum membaca surat Al-Fatihah bagi makmum pada shalat jahriyyah ([6]) Dalam shalat sirriyah maka hendaknya makmum membaca al-Fatihah sendiri.
9 Pembukaan surat dengan Ta’lil ( Alasan ) dan hanya terdapat pada surat Al-Quroisy القريش 10. Pembukaan surat dengan huruf Muqottho'a h (potongan) atau huruf hija'iyah yang terdapat dalam 29 surat yaitu : a. Yang terdiri hanya dengan satu huruf, dan ini terdapat dalam 3 surat ya'ni surat ص, ق, dan القلم b.
Setelahtakbiratul ihram, tangan diletakkan di atas pusar sebagaimana sholat pada umumnya, lalu membaca surat Al Fatihah. 2. Takbir kedua setelah itu membaca sholawat Nabi. Kegiatan pemotongan qurban Idul Adha di masjid Al Hijrah Vila Cendana berlangsung dengan kegembiraan jamaah mengingat setelah 2 tahun membat
Dari Abu Huzaifah, ia berkata, suatu ketika pada malam hari aku shalat bersama Rasulullah SAW, beliau membaca surat al-Baqarah (dari ayat pertama). Maka aku berkata dalam hati bahwa beliau akan ruku' pada ayat yang ke-100. Kemudian sampai pada ayat yang ke-100 beliau tetap melanjutkan bacaannya.
Marilahkita coba menghafal Surat Al-Baqarah Ayat (2) 1) Kita baca dengan jelas dengan tajwid dan makhraj yang benar 2) Baca per potongan kata, sbb : 1. DJAA LIKAL . 2. KITAABU. 3. LAA. 4. ROIBA . 5. FIIH. 6. HUDAL . 7. LIL Lakukan dalam setiap sholat sunnah atau pada waktu sholat sendiri, dengan 1 atau lebih ayat saja tidak mengapa.
Termasukke dalam surah makiyyah karena diturunkan di Mekkah, banyak yang mengatakan amalan surah Yusuf ayat 4, doa paling ampuh dan memiliki banyak keistimewaan terkait dengan masalah kasih sayang hingga perjodohan. Selain memiliki segudang keistimewahan, ayat ini juga merupakan potongan kisah nabi Yusuf ketika menjalankan
Merupakanpotongan surat Al An’am ayat 162 yang lengkapnya adalah : mereka ternyata belum memurnikan ketauhidan yang ada dalam diri mereka. Baca juga : Ucapan Adalah Doa I Kemuhammadiyahan. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, banyak muslim masih memelihara kepercayaan-kepercayaan peninggalan leluhur/nenek moyang yang tidak sesuai
4vT2vA0. Kategori Fiqh Pemahaman muslimin mengenai praktik-praktik ibadah berdasarkan Syariat Kajian Bertema Fiqh Informasi Artikel ini Dipublikasikan 10 Juni 2013 Dibaca 181656 Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya. Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang paling utama setelah syahadat. Di dalam Shalat berbagai macam ibadah terkumpul seperti, dzikrullah, bacaan al qur’an, berdiri, rukuk, sujud di hadapan Allah, berdo’a padaNya, tasbih, takbir dan lainnya. Shalat merupakan induk ibadah badaniyah. Tatkala Allah hendak menurunkan syariat shalat Dia memi’rajkan RasulNya ke langit [Bukhari 349, Muslim 162], hal ini berbeda dengan syariat-syariat yang lain. Artikel berikut menjelaskan bacaan surat yang dibaca Rasulullah Sholallohu'alaihi wasallam dalam sholat beliau yang lima waktu, yang ana rangkum dari tulisan Ustadz Abu Muawiah. Semoga menambah semangat kita dalam mengamalkan sunnahnya. BACAAN DALAM SHALAT SUBUHAllah Ta’ala berfirman“Dan dirikanlah pula shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat.” QS. Al-Isra` 78Dari Jabir bin Samurah -radhiallahu anhu- dia berkata“Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca pada shalat shubuh, Qaf wal Qur’an al-Majid’ surah Qaf.” HR. Muslim no. 458Dari Abu Barzah Al-Aslami -radhiallahu anhu- dia berkata“Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam bisa membaca dalam shalat shubuh antara enam puluh hingga seratus ayat.” HR. Al-Bukhari no. 508 dan Muslim no. 461Dari Abu Hurairah -radhiallahu anhu- dia berkata“Nabi shallallahu alaihi wasallam dalam shalat subuh membaca “ALIF LAAM MIIM TANZIIL AS-Sajadah Surah As-Sajadah, dan HAL ATAA ALAL INSAANI HIINUM MINAD DAHRI Surah Al-Insaan.” HR. Al-Bukhari no. 891 dan Muslim no. 879Dari seorang laki-laki dari Juhainah dia berkata“Bahwa dia telah mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca dalam shalat subuh “IDZA ZULZILATIL-ARDHU ZILZALAHA,” pada kedua rakaatnya.” HR. Abu Daud no. 816 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Sifatush Shalah hal. 110 Penjelasan ringkasDi antara sunnah Nabi -alaihishshalatu wassalam- dalam shalat subuh adalah memanjangkan bacaan surah di dalamnya, hal itu karena dia adalah shalat yang disaksikan oleh para malaikat. Beliau terus-menerus melakukan hal tersebut, hanya saja terkadang beliau juga membaca surah pendek, misalnya mengulangi surah Az-Zalzalah pada kedua rakaat shalat SHALAT ZUHUR & ASHARDari Abu Said Al-Khudri -radhiallahu anhu- dia berkata“Sungguh iqamah shalat zhuhur telah dikumandangkan, lalu ada seseorang yang pergi ke Baqi’ untuk buang hajat. Setelah itu dia berwudhu kemudian dia mendatangi shalat jama’ah kembali, sementara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam masih pada raka’at pertama, hal itu karena beliau memperpanjang bacaan padanya.” HR. Muslim no. 454Dari Abu Qatadah -radhiallahu anhu- dia berkata“Rasulullah shalat mengimami kami lalu beliau membaca surah al-fatihah dan dua surah dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua rakaat yang pertama. Dan terkadang beliau memperdengarkan bacaan ayatnya kepada kami. Beliau memanjangkan rakaat pertama shalat zhuhur dan memendekkan yang kedua. Dan demikian juga yang beliau lakukan dalam shalat shubuh.” HR. Al-Bukhari no. 759 dan Muslim no. 451Maksud membaca surah al-fatihah dan dua surah dalam shalat zhuhur dan ashar pada dua rakaat yang pertama’ adalah Beliau membaca surah Al-Fatihah dan satu surah lainnya pada setiap Jabir bin Samurah -radhiallahu anhu- dia berkata“Nabi shallallahu alaihi wasallam membaca dalam shalat zhuhur Wal-laili idza yaghsya’, dan dalam shalat ashar membaca surah semisal itu panjangnya. Sementara dalam shalat shubuh beliau membaca surah yang lebih panjang dari itu.” HR. Muslim no. 459Penjelasan ringkasBacaan Nabi -alaihishshalatu wassalam- dalam shalat zuhur dan ashar adalah dari salah satu dari surah-surah mufashshal yang panjangnya pertengahan. Beliau biasanya memanjangkan bacaan pada rakaat pertama shalat zuhur, sampai-sampai walaupun setelah iqamah ada orang yang pergi ke daerah Baqi’ untuk buang air besar lalu dia berwudhu dan kembali ke masjid, niscaya dia tidak akan masbuk satu rakaat pun. Sementara pada rakaat yang kedua, beliau membaca surah yang lebih pendek dari itu, semisal surah Abu Qatadah di atas menunjukkan bolehnya imam sekali-sekali menjahrkan satu ayat dari surah yang dia baca setelah al-fatihah, tapi tidak sering. Dan juga menunjukkan bagaimana hikmah Nabi -alaihishshalatu wassalam- dalam masalah panjang dan pendeknya bacaan pada kelima shalat waktu, dimana dalam semua itu beliau mempertimbangkan keadaan jamaah. Wallahu a’ DALAM SHALAT MAGHRIB & ISYADari Jubair bin Muth’im -radhiallahu anhu- berkata“Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam membaca surat Ath-Thur dalam shalat Maghrib.” HR. Al-Bukhari no. 765 dan Muslim no. 463Dari Jabir -radhiallahu anhu- dia berkata“Biasanya Muadz shalat bersama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, kemudian dia datang, lalu mengimami kaumnya. Maka pada suatu malam, dia melakukan shalat Isya’ bersama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, kemudian setelah itu dia mendatangi kaumnya, lalu mengimami mereka. Dalam shalatnya dia membaca surat Al-Baqarah, maka seorang laki-laki keluar dari shalatnya, kemudian shalat sendirian, lalu pergi. Maka mereka berkata kepadanya, “Apakah kamu berlaku munafik wahai fulan?” Dia menjawab, “Tidak, demi Allah, aku akan mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, lalu aku akan mengabarkan kepada beliau perbuatan Muadz ini.” Lalu dia mendatangi Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam seraya berkata, “’Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami para pekerja penyiram tanaman bekerja pada siang hari sehingga kecapekan, dan sesungguhnya Mu’adz shalat Isya’ bersamamu, kemudian dia datang mengimami kami dengan membaca surah Al-Baqarah.” Maka Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam menghadap Mu’adz seraya bersabda, “Wahai Mu’adz, apakah kamu tukang fitnah yang membuat orang lari dari agama, pent.. Bacalah dengan surat ini dan bacalah dengan ini.” HR. Al-Bukhari no. 664 dan Muslim no. 465Dalam riwayat Al-Bukhari“Mengapa kamu tidak membaca saja surat Sabbihisma rabbika’, atau dengan Wasysyamsi wa dluhaahaa’ atau Wallaili idzaa yaghsyaa’?” Karena yang ikut shalat di belakangmu mungkin ada orang yang lanjut usia, orang yang lemah, atau orang yang punya keperluan.”Al-Bara’ bin Azib -radhiallahu anhu- berkata“Saya pernah mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam saat shalat Isya membaca WATTIINI WAZZAITUUN surah At-Tiin . Dan belum pernah kudengar seorang pun yang lebih indah suaranya, atau bacaannya daripada beliau.” HR. Al-Bukhari no. 766 dan Muslim no. 464Penjelasan ringkasBacaan surah Nabi -alaihishshalatu wassalam- di dalam shalatnya berbeda-beda antara satu shalat dengan shalat yang lainnya. Terkadang dalam shalat maghrib beliau membaca surah yang pendek dari surah-surah mufashshal dan terkadang beliau membaca surah mufashshal yang panjang, seperti surah Ath-Thur. Surah-surah mufashshal adalah mulai dari surah Qaf sampai An-Naas, dengan perinciang sebagai berikut Surah Qaf sampai An-Naba` adalah thiwal al-mufashshal surah mufashshal yang panjang, surah An-Naba` sampai Adh-Dhuha adalah awasith al-mufashshal surah mufashshal yang pertengahan, dan surah Adh-Dhuha sampai akhir adalah qishar al-mufashshal surah mufashshal yang pendek.Adapun dalam shalat isya, maka beliau telah memerintahkan Muadz untuk membaca surah Al-A’la atau Adh-Dhuha atau Al-Lail, sementara beliau sendiri membaca surah lain dari hadits-hadits di atas Surah maghrib, isya termasuk shalat jahriyah. Karenanya para sahabat mengetahui surah yang Nabi -alaihishshalatu wassalam- baca. Suatu masjid yang punya imam ratib tidak mengerjakan shalat berjamaah kecuali setelah imam ratib datang. Semangat para sahabat untuk shalat di belakang Nabi -alaihishshalatu wassalam-. Seorang imam ratib harus shalat lagi mengimami makmumnya walaupun dia telah shalat sebelumnya. Orang yang sudah shalat wajib lalu masuk ke sebuah masjid yang tengah didirikan shalat wajib yang sama, maka hendaknya dia ikut shalat bersama mereka, dan shalat wajibnya untuk kedua kalinya ini dihukumi sebagai shalat sunnah. Bolehnya orang yang shalat sunnah mengimami orang yang shalat wajib. Bolehnya imam berbeda niatnya dengan makmum. Bolehnya memisahkan diri dari jamaah shalat lalu shalat sendiri jika ada uzur syar’i yang membolehkan. Bahkan terkadang wajib bagi dia untuk keluar dari jamaah shalat, misalnya jika dia berhadats. Harusnya mengklarifikasi sebuah perbuatan kepada pelakunya sebelum menjatuhkan hukum kepadanya, apalagi kalau hukumnya berupa pengkafiran atau menghukumi seorang itu munafik. Bolehnya makmum mengadukan imam masjid kepada penguasa jika imamnya melakukan kesalahan dalam shalat. Orang yang melakukan suatu amalan yang lahiriahnya jelek, hendaknya dia menyebutkan uzurnya ketika melaksanakan amalan tersebut. Agar dia tidak mendapatkan tuduhan dan celaan yang tidak pantas dia terima. Dalam meluruskan kekeliruan hendaknya tidak pandang bulu, walaupun yang melakukan kekeliruan itu adalah seorang yang berilmu atau orang yang dekat dengan dirinya. Ancaman yang keras bagi orang/dai yang membuat manusia lari dari dakwah ahlussunnah, baik akibat kesalahan mereka dalam menerapkan manhaj ataukah karena memang sifatnya yang keras dan kurang merahmati orang awam. Dia dinyatakan oleh Nabi -alaihishshalatu wassalam- sebagai tukang fitnah, yakni yang membuat kerusakan. Bolehnya mentahdzir tanpa menasehati terlebih dahulu. Di antara sikap dari Berlemah lembut dan penuh kompromi kepada orang awam, selama tidak mengantarkan kepada perbuatan melanggar agama. Harusnya dibedakan antara kesalahan manhaj dan metode dengan kesalahan penerapan. Kesalahan manhaj bisa mengeluarkan seseorang dari ahlussunnah, tapi tidak demikian dengan kesalahan penerapan. Di antara sifat syariat Islam adalah Tatkala dia melarang dari sesuatu karena suatu sebab maka dia akan menganjurkan sesuatu yang mirip dengan itu tapi tidak melanggar sunnah. Yang menjadi patokan dalam ibadah adalah kualitas ikhlas dan mutaba’ah, bukan kuantitas. Karenanya tidak selamanya orang yang bacaannya panjang itu lebih besar pahalanya daripada yang bacaannya pendek, bisa saja sebaliknya. Hendaknya imam memperhatikan maslahat dan keadaan makmum dalam hal panjangnya bacaan, lamanya ruku’ dan sujud, dan seterusnya. Dan bukan hanya memandang dirinya, apakah dia sanggup mengerjakannya ataukah tidak. Disunnahkan untuk memperindah suara dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur`an, selama masih dalam koridor kaidah-kaidah tajwid. Wallahu Ta’ala A’lam, wafauqa kulli dzi ilmin alim. Sumber Share Some Ideas Punya artikel menarik untuk dipublikasikan? atau ada ide yang perlu diungkapkan? Kirim di Sini © 2023 Al-Qur'an dan Sunnah
Selain surat Al-Fatihah yang wajib dibaca, ada beberapa surat di dalam Al Quran yang hukumnya sunnah untuk menjadi bacaan sholat. Sholat merupakan tiang agama, menjalankan ibadah sholat setiap hari dapat memupuk keimanan kita agar lebih kuat dalam menjalani hidup di dunia dan agar selalu mengingat Allah sang maha pencipta segala makhluk. Dalam satu hari, kita sebagai umat muslim wajib melaksanakan ibadah sholat fardhu sebanyak 5 kali sehari. Yaitu sholat subuh, sholat dhuhur, sholat ashar, sholat maghrib dan sholat isya’. Melaksanakan sholat haruslah dilakukan dengan khusyu dan tepat waktu, sesaat setelah adzan dikumandangkan. Hal ini sebagai salah satu bukti bahwa kita lebih mencintai Allah dibanding dengan segala urusan yang ada di dunia. Allah sangat menyayangi hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Disebutkan juga di dalam beberapa hadist bahwa, Allah akan memberikan ganjaran dan limpahan pahala yang begitu besar bagi hamba-Nya yang senantiasa rajin melakukan sholat 5 waktu dan melaksanakannya di awal waktu sholat. Bahkan pahala orang yang melakukan sholat tepat waktu melebihi pahala bakti kepada orang tua dan pahala pergi berjihad. Terlebih, apabila kita melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Kita akan mendapatkan pahala dan diberi derajat 27 kali lebih tinggi dibandingkan kita melaksanakan sholat seorang diri. Tokopedia permudah masyarakat melakukan ibadah di rumah dengan Al-Qur’an online, sebagai bagian dari ekosistem Tokopedia Salam Baca Juga Keutamaan Melaksanakan Sholat Tepat Waktu bagi Umat Muslim Surat Sunnah Dibaca dalam Sholat Wajib Berbicara tentang sholat, membaca kalimat syahadat dan membaca surat Al Fatihah pada setiap kali sholat adalah hal yang wajib. Namun, tahukah kamu jika ada beberapa surat di dalam Al Quran yang hukumnya sunnah untuk menjadi bacaan sholat? Ya, menurut Syaikh Mushthafa Bugha dalam kitab Fiqhul Manhaji dijelaskan bahwa membaca beberapa surat di dalam Al Quran pada saat waktu sholat tertentu adalah hal yang sunnah atau hal yang baik untuk dikerjakan. Waktu sholat apa sajakah itu? Simak penjelasannya berikut ini Pertama adalah saat sholat subuh dan sholat dhuhur. Pada saat sholat subuh dan dhuhur yang memiliki banyak waktu jeda dianjurkan untuk membaca surat-surat yang bergolong thiwal al-mufashal. Beberapa contoh dari golongan surat ini adalah surat Al-Hujurat yang terdiri dari 18 ayat dan ar-Rahman yang terdiri dari 78 ayat. Sementara pada saat melaksanakan shalat ashar dan sholat isya dianjurkan untuk membaca surat golongan awshat al-mufashal atau surat yang tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Contohnya seperti surat al-Syams yang merupakan surat di dalam Al Quran urutan ke-91 yang terdiri dari 15 ayat dan surat Al-Lail yang terdiri dari 21 ayat. Waktu sholat maghrib memang sangatlah pendek jika dibandingkan dengan waktu sholat lainnya seperti sholat subuh, sholat dzuhur ataupun sholat ashar. Maka dari itu, saat shalat maghrib disunnahkan untuk membaca surat qashar al-mufashal, yaitu surat-surat pendek yang terdapat dalam Al Quran juz 30, seperti surat Al-Ikhlas, surat An-nas, surat Al-Falaq, dan lain-lain yang rata-rata jumlah ayatnya tak lebih dari 10 ayat. Namun, saat beberapa kejadian tertentu. Imam sholat boleh mengganti bacaan surat dalam sholat menjadi lebih panjang atau lebih pendek tergantung pada berapa rata-rata umur jamaahnya. Islam adalah agama yang mengerti, damai dan indah. Untuk itu, jika terdapat suatu keadaan dalam sholat wajib yang ternyata lebih banyak warga lansia daripada anak muda yang menjadi jemaah, Maka imam haruslah mengganti bacaan lebih pendek agar tak mengganggu kesehatan jemaah lansia. Setelah membaca artikel di atas, tidak ada salahnya jika kini kamu mulai mempraktikkan membaca surat-surat yang dianjurkan tersebut agar memperoleh pahala yang lebih banyak. Terlebih saat bulan ramadhan mendatang di mana semua pahala dan amal perbuatan kita akan dilipat gandakan ganjarannya oleh Allah. Maka dari itu, berusahalah agar meraih pahala dan ganjaran berlipat ganda dengan berlomba-lomba mengamalkan amal sholeh dan ibadah setiap hari sebagai bekal di akhirat kelak. Baca Juga Manfaat Tadarus Alquran di Bulan Ramadhan Bagi kamu yang tertarik mengamalkan bacaan sunnah saat sholat. Kamu dapat mulai mencoba menghafalkan surat pendek hingga surat panjang dengan membaca Al Quran online di Tokopedia Salam! Temukan semua kebutuhan bagi umat muslim dengan lebih praktis di Tokopedia Salam! Penulis Alfianita Karismawati
Jakarta - Dalam sehari umat muslim melakukan salat fardhu atau salat wajib sebanyak lima kali dengan jumlah raka'at sebanyak 17. Dalam salat, surah Al-Fatihah itu hukumnya wajib dibaca karena bagian dari rukun qauli. Rukun qauli ucapan terdiri dari takbiratul ihram pada permulaan salat, membaca surah Al-Fatihah pada setiap raka'at, membaca tahiyyat, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan mengucapkan salam pada akhir salat. 5 Manfaat Membaca Surat Yusuf bagi Ibu Hamil, Bisa Menenangkan Hati Wajib Tahu, Manfaat Berpuasa di Bulan Ramadan untuk Tubuh Ramadan Sebentar Lagi, Ikuti 5 Tips Sehat untuk Berbuka Puasa Ini Jadi, hal tersebut membuat Al-Fatihah wajib dibaca pada setiap raka'at salat yang dilakukan. Membaca surah lainnya dalam Al-Qur'an dianjurkan setelah membaca Al-Fatihah, anjuran tersebut dikhususkan untuk raka'at pertama dan Video Pilihan di Bawah IniSatu hal yang dirindukan imigran Muslim di AS termasuk dari Indonesia adalah suara adzan dari masjid, mengingatkan sholat dan buka puasa saat Ramadan. Tapi di Minneapolis, Minnesota suara adzan kini terdengar, berkat dukungan pemda bagi umat Islam ya...1. Surah Thiwal Al-MufashalIlustrasi Kitab Al Qur’an Credit raka'at pertama dan kedua diwajibkan membaca surah Al-Fatihah dan satu surah lainnya. Sedangkan, pada raka'at selanjutnya hanya membaca surah Al-Fatihah. Yang termasuk di dalamnya ialah salat dzuhur, ashar, magrib, dan isya itu yang disunnahkan pada dua raka'at pertama itu membaca surah Al-Fatihah dan surah lainnya. Seorang Syaikh Mushthafa Bugha menjelaskan di dalam Fiqhul Manhaji bahwa disunnahkan membaca surah thiwal al-mufashal atau surah-surah yang panjang dalam salat Subuh dan Dzuhur. Maka dari itu, sebagai umat muslim dapat membaca surah-surah seperti Al-Hujurat, Ar-Rahman dan Surah Awshat Al-MufashalIlustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit salat Ashar dan Isya juga dijelaskan bahwa disunnahkan membaca surah Awshat Al-mufashal, yaitu surat yang tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek. Surah yang jumlah ayatnya sedang saja ini meliputi surah Asy-Syams, Al-Lail dan sebagainya. Pada salat Ashar dan Isya ini waktu salat pun cenderung cukup lama sehingga Anda bisa membaca surah yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek ini. 3. Surah Qashar Al-MufashalWarga Saudi dan ekspatriat melakukan sholat "Al Fajr" di Masjidil Haram di kota suci Mekkah 18/10/2020. Salat di Masjidil Haram ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mengantisipasi penularan virus, seperti pemakaian masker dan menjaga jarak fisik. AFP/STRSementara pada salat Magrib waktunya cukup singkat jaraknya dengan salat Isya. Maka dari itu, disunnahkan untuk membaca surah-surah Qashar Al-mufashal yang merupakan surah-surah dengan jumlah ayat yang pendek atau sedikit. Surah-surah ini terdapat dalam juz 30 yang terdiri dari surah Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq, dan sebagainya. Namun, tak jarang juga yang tetap membaca surah yang tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek dengan tetap memperhatikan waktu yang ada. 4. HR Muslim 4/184Ilustrasi Berdoa Credit tetapi, surah-surah thiwal Al-mufashal yang dibaca pada salat Subuh dan Dzuhur itu dapat disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang terjadi, jika melakukan salat secara berjama'ah. Perlu diperhatikan apabila terdapat makmum yang sedang bekerja atau bahkan orang lanjut usia, sebaiknya imam menyesuaikan hal tersebut dengan memiih surah yang lebih pendek agar tidak memberatkan makmum. Rasulullah bersabda dalam HR Muslim, "Jika salah seorang di antara kamu salat bersama orang-orang atau mengimami salat, hendaklah ia meringankan bacaan, karena di antara mereka itu ada yang lemah, orang yang sakit dan orang yang sudah tua. Tetapi jika ia salat sendirian, hendaklah ia memanjangkan bacaan menurut kehendaknya.” Oleh karena itu, imam dapat melihat makmumnya terlebih dahulu sebelum memulai salat. Penulis Gerda Faradila Politeknik Negeri Media Kreatif* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
membaca potongan surat dalam shalat